Pages

Pengajian Al-Hikam Polinema Edisi 19 Maret 2015

kh imron zamil polinemaKamis (19/03), Rutinan Pengajian Kitab Al-Hikam yang diasuh oleh KH. Imron Zamil, pengasuh Pondok Pesantren Kiai Mojo, kembali terselenggara di Masjid An-Nur, Polinema. Kegiatan ini rutin di selenggarakan oleh UKM Kerohanian Islam Polinema setiap satu bulan sekali, tepatnya pada Kamis Pahing ba'da ashar.

Pada edisi kali ini, yang dibahas merupakan maqala ke-49 dari kitab Al-Hikam bertema "Berkhusnudzan kepada Allah SWT". Khusnudzan sendiri berarti berbaik sangka, dan baik/kebaikan itu sendiri datangnya dari Allah SWT, begitu salah satu cuplikan pembahasan KH. Imron Zamil saat itu.

Bagi teman-teman atau pembaca sekalian yang ingin meng-unduh file pengajian, link download terdapat di bagian bawah artikel ini. Sebelum meng-unduh, silahkan baca cuplikan-cuplikannya terlebih dahulu. Berikut sedikit cuplikan pembahasan Pengajian Al-Hikam Polinema Edisi 19 Maret 2015:
  • Hati yang mati itu tandanya tidak pernah susah / menyesal. Tidak pernah susah setelah melakukan kemaksiatan dan tidak pernah susah saat kehilangan kesempatan untuk beramal.
  • Perbuatan baik itu hasil dari situasi batin yang baik. Situasi batin yang baik itu buah dari kesadaran mendasar menempati posisi kehambaan yang diletakkan oleh Allah SWT. Kalau dibatinmu sejak awal ada kesadaran dari Allah, sudah pasti dalam pertimbangan-pertimbangan hitunganmu akan menghitung kedudukanmu sebagai hamba Allah.
  • Orang hidup kalau menemukan yang cocok pasti akan senang, kalau menemukan yang tidak cocok pasti susah. Mata kalau melihat sesuatu yang indah maka akan betah melihatnya, kalau yang tidak indah, maka tidak akan betah. Demikian pula hati, ia akan sedih ketika kehilangan kesempatan melaksanakan taat, dan ia akan menyesal ketika menjalankan kesalahan.
  • Orang itu tidak terus-menerus baik dan tidak terus menerus jelek. Yang perlu diperhatikan adalah, ketika ada kebaikan, hati akan merasa bahagia dan ketika jelek merasa susah, respon itulah yang menjadi penting.
  • Orang yang dititipi kebaikan, itu berarti orang-orang yang dipilih oleh Allah. Saat kamu diundang oleh Allah, itupun kamu masih diperhatikan oleh Allah. Orang masih bisa berbuat baik, itu berarti orang tersebut masih diperhatikan oleh Allah. Adanya kebaikan pada seseorang, mengindikasikan bahwa Allah masih memperhatikan hambanya.
  • Jangan beranggapan, "Karena saya berbuat baik, maka Allah menyenangi saya". Anggapan tersebut salah, sebab kebaikan itu sendiri datangnya dari Allah. Sehingga yang benar yaitu "Allah lebih dahulu mengirim kebaikan kepada saya, sehingga saya kelihatannya baik".

pengajian kitab al hikam polinema

Untuk lebih detail dan lengkapnya, silahkan di download file mp3 Pengajian Al-Hikam Polinema Edisi 19 Maret 2015 pada link berikut. Anda akan diarahkan pada download page.

Link to download page =>

2 komentar:

  1. boleh ga kalau org luar ikut?

    BalasHapus
  2. up: Mas Nuzulul Rahmat
    monggo hadir, pengajian hikam ini terbuka untuk umum, biasanya yg hadir juga ada dari luar kampus, utk jadwalnya setiap hari kamis pahing, sebulan sekali

    terima kasih kunjungannya

    BalasHapus

Tinggalkan kesan atau saran Anda mengenai tulisan di atas.
Sertakan identitas Anda untuk mempererat silaturrahmi :)